|
sinta jojo keong racun |
Syndrom Star bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Apalagi di era internet dewasa ini, setiap orang, tanpa terkecuali, dimanapun berada, bisa mempromosikan dirinya sendiri lewat jejaring sosial yang tersedia di dalamnya. Demikian diyakini pemerhati musik Denny Sakrie mengomentari fenomena meledaknya rekaman video Keong Racun di Youtube yang dibawakan secara lipsinc oleh Sinta dan Jojo.
Di tangan dua mahasiswi yang masih duduk di bangku kuliah, di salah satu universitas swasta di Bandung itu, singgel ''Keong Racun'' yang sejatinya dalam versi aslinya dinyanyikan Lisa, melejit bak meteor. Dalam irama tarling, lagu yang berkisah tentang sosok laki-laki yang nyaris nir sopan santun dalam memperlakukan perempuan yang baru dikenalnya itu, diunduh lebih dari 70 ribu orang.
Popularitas Sinta dan Jojo pun langsung mengorbit. Sehingga menjadikan dirinya sangat dikenal di Bandung, dan Jakarta. Bahkan sebuah komunitas bernama Keong Racun Community dibuat di jejaring perkawanan Facebook. Meski tidak sedikit yang mengolok-olok dua mahasiswi itu atas kreatifitas mereka mengunggah aktifitas lipsinc itu.
Memang, selain ''Keong Racun'', ada beberapa singgel hit lain yang mereka lipsinc kan kemudian diunggah sendiri di Youtube. Diantaranya singgel ''Slowdown Baby'', ''Telephone'', ''Bete'', ''Bukan Cinta Biasa'', dan beberapa judul lagu lainnya. Tapi entah mengapa, ''Keong Racun'' yang menjadi topic trending.
Masih menurut Denny, sebagaimana orang tua Justin Bieber, yang pada awalnya mengunggah rekaman menyanyi anak mereka sendiri, sebelum akhirnya bersambut dengan nasib baik. Hal yang sama terjadi dengan duo Sinta dan Jojo. Atau kepada artis-artis dadakan lainnya. Dia mencontohkan, di Malaysia ada sebuah grup band yang gitarisnya akhirnya diajak rekaman oleh Jack Johnson, karena menonton aksi mereka di Youtube.
Demikian halnya di Philipina, ketika seorang penyanyi berbakat yang mempromosikan dirinya sendiri di Youtube, akhirnya diajak rekaman oleh David Foster. Dan yang terkini, ketika salah satu peserta Indonesia Mencari Bakat yang diputar di salah satu stasiun TV swasta, yaitu pemain drum yang masih bocah itu, mendapat apresiasi yang sangat bagus dari drummer Dream Theater. Sebuah grup band progresif rock terkemuka di dunia.
Hal yang sama terjadi dengan Sinta dan Jojo, yang belum lama ini menjadi cover utama majalah remaja Hai, edisi nomor 29 yang terbit 19 Juli lalu. Dengan sebuah judul besar berbunyi; “Artis Indonesia Terpanas di Youtube". Apa yang istimewa dari aksi minus one atau playback Sinta dan Jojo dalam melagukan ''Keong Racun''?
Sebagian penikmat tayangan Youtube-nya menilai karena kelucuan, kepolosan, serta kecantikan dua gadis geulis mojang Bandung itu. Tapi sebagian lain ada juga yang menilai karena kenorakannya, kekampungannya, bahkan keusilannya. Meski sebagaimana diakui Sinta dan Jojo, pada awalnya mereka tidak berniat mengunggah aksi mereka di Youtube
indonesiantunes