Beberapa tahun yang lalu, dijalankan sebuah eksperimen dengan memilih sekelompok mahasiswa di perguruan tinggi sebagai bahan uji coba. Para mahasiswa itu dihubungkan dengan mesin yang dapat mengatakan dengan persis kapan mereka tidur dan kapan mereka mulai bermimpi. Ketika mahasiswa itu mulai bermimpi, para dokter akan
membangunkan mereka, kemudian mengizinkan mereka tidur kembali. Tiap kali mesin itu menunjukkan tanda-tanda mahasiswa tertidur dan mulai bermimpi, para dokter siap membangunkan mereka kembali.
Sesudah satu malam dengan perlakuan ini, beberapa mahasiswa menjadi gugup, resah, dan gelisah. Di malam kedua, banyak mahasiswa menjadi mudah marah dan jengkel, walaupun kenyataannya mereka tidur lumayan lama. Pada akhir dari tiga malam mendapatkan jumlah tidur yang sama—tetapi tanpa mimpi, para peneliti memutuskan untuk mengakhiri eksperimen karena sebagian mahasiswa mulai mengalami masalah psikologis.
Dua puluh empat jam kemudian sesudah menghentikan eksperimen, sebagian besar mahasiswa kembali normal. Dan, dalam satu minggu mereka semua telah kembali normal seratus persen. Apa artinya? Eksperimen tersebut membuktikan sesuatu secara pasti—bahwa ketika Anda tidur, Anda pasti bermimpi. Dan, tidur tanpa mimpi mengakibatkan masalah psikologis.
Antara tidur dan terjaga memiliki benang merah yang sangat kuat. Ketika Anda tidur, Anda perlu bermimpi. Namun, satu hal lagi yang tak kalah penting, ketika Anda terjaga Anda juga perlu bermimpi. Sebenarnya, satu-satunya cara Anda dapat mencegah mimpi Anda menjadi mimpi buruk adalah dengan terjaga serta pergi bekerja dan mewujudkannya menjadi kenyataan.
Eksperimen ini menguak adanya rahasia di balik mimpi. Manusia tanpa mimpi, ibarat motor tanpa roda. Mesinnya bagus—kuat dan tangguh. Tetapi tanpa roda, motor tak dapat difungsikan. Hanya sebuah bongkahan mesin yang tak jelas kegunaannya. Begitu pula dengan hidup kita. Tanpa mimpi, manusia hanyalah sebuah bongkahan tulang hidup yang tak bisa difungsikan. Dia tidak tahu arah tujuannya, karena tidak berani bermimpi.
Mimpi itu penting dimiliki. Masalahnya, banyak orang takut akan mimpi mereka sendiri. Mungkin karena masukan yang selama ini mereka terima selalu negatif. Orang-orang hanya diberi tahu apa yang tidak bisa mereka lakukan, bukan apa yang mampu mereka lakukan. Padahal survei membuktikan, manusia akan lebih termotivasi jika diberikan apresiasi daripada komentar negatif. Tanpa diberitahu pun, kita biasanya sudah tahu bahwa kita tidak dapat melakukan ini dan itu. Tetapi, berapa banyak yang tahu hal-hal yang sebenarnya mampu ia lakukan?
Mimpi memiliki kekuatan yang sama pentingnya dengan action plan. Dasar yang menggerakkan Anda untuk melakukan sesuatu adalah mimpi. Jika Anda tidak punya mimpi, Anda tidak bisa bergerak. Karena Anda tidak tahu dari mana memulainya. Mulailah dari bermimpi. Sama seperti mahasiswa yang mengalami masalah psikologis ketika tidur tanpa mimpi, demikian kita punya masalah jika hidup tanpa mimpi. Sebelum Anda berbicara lebih jauh mengenai sukses, mari bicarakan dulu mimpi Anda. Karena kebanyakan orang sukses memulai dari mimpi.
Banyak pihak yang dapat menghalangi kita mencapai sukses. Tetapi, tak satu pun yang bisa menghalangi Anda dari bermimpi. Mimpi satu-satunya aktivitas yang tidak bisa dibatasi orang lain. Seliar apa pun mimpi Anda, tak ada yang bisa mencegahnya. Yang penting setelah Anda bangun, Anda berusaha mewujudkannya.
Mimpi adalah pintu pembuka bagi sukses Anda. Mimpi Anda sekarang, menentukan hidup Anda beberapa tahun ke depan. Dengan kata lain, jika sekarang Anda tidak bermimpi, beberapa tahun ke depan Anda tidak menjadi apa pun. Apa salahnya Anda mulai bermimpi sekarang?
http://wahw33d.blogspot.com/2010/03/kekuatan-mimpi.html